Pages

Thursday, January 7, 2016

PERDOKSI Beri Penyuluhan HIV dan IMS di SMA ADHI LUHUR

Sosialisasi HIV/Aids di SMA Adhi Luhur – Jubi/Hengky Yeimo
Nabire, Jubi – Koodinator Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoksi) wilayah Nabire, dr. Chtarina mengatakan kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati HUT Perdoksi se-Indonesia.

“Kami melakukan penyuluhan di siswa SMA Adhi Luhur, materinya tentang hidup sehat dan bahagia bebas Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS. Kami berikan pengenalan saja, tentang apa itu HIV, apa itu IMS, bagaiman kita bisa menghindari supaya tidak tertular penyakit HIV/AIDS itu,” kata Chtarina saat diwawancarai Jubi, Kamis (7/1/2016).

Dia berharap agar, penyuluhan yang digelar ini dapat menambah pengetahuan dan juga membuka mata karena permasalahan ini ada di sekitar dan dapat dicegahnya melalui penyuluhan-penyuluhan.

Apalagi angka HIV/AIDS besar di Papua dibandingkan dengan di daerah lain di Indonesia. Di luar Papua HIV ditularkan melalui jarum suntik, sekarang sudah mulai bergeser penularanya berimbang antara jarum suntik dan melalui hubungan seksual. Di Papua hampir semua terjadi karena hubungan seksual.

“Sosialisasi ini, kami buat untuk mencegah jangan sampai makin lama makin menyebar di kalangan orang Papua apalagi di anak muda. Karena yang kena (HIV/AIDS) sekarang angka sangat tinggi di Nabire peringkat satu, mencapai 80 persen melalui hubungan seksusal tidak memalui jarum suntik,” katanya.

Di tempat terpisah, Romo Moderator SMA YPPK Adhi Luhur, Suhar SJ menyambut baik sosialisasi yang dilakukan Perdoksi karena pelajar dan remaja berada pada usia rentan terkena penyakit menular seksual itu. Kalau tidak disikapi dengan hati-hati maka mudah menular melalui perilaku hidup bebas.

“Kalau kita melihat dari data Kabupaten Nabire termasuk salah satu daerah yang tergolongan tertinggi terkena HIV dan AIDS. Sosilalisasi ini memang sangat penting untuk disampaikan kepada para remaja, agar mereka juga semakin sadar akan pentingnya melindungi diri dari dan bersikap bijaksana dalam pergaulan,” katanya.

Harapannya, siswa SMA Adhi Luhur dapat menjadi orang-orang yang sungguh sadar akan bahaya HIV/AIDS dapat menjadi penggerak memberikan kesadaran kepada masyarakat.

Di tempat yang sama, salah seorang siswa Adhi Luhur Amoye Jakson Gane, mengatakan lewat sosialisasi itu, ia dapat mengetahui HIV/AIDS dan IMS, lalu dapat menghindarinya.

“Harapan saya kegiatan ini bisa diselenggarakan secara kontiniu. Tahun lalu kami pernah mendapatkan sosialisasi yang sama dari Dokter Sayorii. Ini langkah baik bagi kami,” tambah Amoye Gane.

Sementara itu, Indri Siolete mengatakan dengan penyuluhan ini, siswa-siswi bisa menghindari penyakit mematikan ini.

“Saya harap kepada remaja di Nabire dan di Papua tingkat HIV/AIDS tinggi saya harap mempelajari dampak penyakit IMS tidak melakukan hal-hal yang dialaminya. Dengan adanya penyuluhan mempelajari dan lebih peka terhadap keadaan sekitar semakin banyak penyakit dapat menghindari dan tidak mencoba hal hal seperti itu,” tutupnya. (Hengky Yeimo)

Sumber: http://tabloidjubi.com/home/2016/01/07/perdoksi-beri-penyuluhan-hiv-dan-ims-di-sma-adhi-luhur/